Jakarta (VAOK) – Dunia musik Indonesia lagi ramai karena masalah royalti dan izin pakai lagu. Ini bikin suasana jadi tegang antara dua kelompok besar, yaitu VISI dan AKSI. Mereka ini seperti dua kubu yang bikin musisi dan pencipta lagu jadi tidak akur.
Bahkan, ada beberapa pencipta lagu yang sudah menggugat penyanyi karena dianggap melanggar haknya.
Siapa saja pencipta lagu yang menggugat penyanyi? Ini dia daftarnya:
Pencipta Lagu yang Menggugat Penyanyi soal Hak Cipta
1. Keenan Nasution dan Vidi Aldiano
Vidi Aldiano jadi perhatian banyak orang karena sering menyanyikan lagu “Nuansa Bening” tanpa izin. Lagu ini dibuat oleh Keenan Nasution dan Rudi Pekerti. Vidi sudah menyanyikannya sebanyak 31 kali tanpa izin dari penciptanya.
Karena itu, Keenan dan Rudi memutuskan untuk menggugat Vidi ke pengadilan. Mediasi yang sudah dilakukan tidak berhasil.
Pengacara Keenan, Minola Sebayang, bilang, “Lagu bisa dipakai berkali-kali tanpa izin.”
Gugatan resmi sudah diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Vidi Aldiano dituntut bayar ganti rugi sebesar Rp24,5 miliar. Bahkan, rumahnya mungkin akan disita sebagai bagian dari proses hukum.
2. Ari Bias dan Agnez Monica
Ari Bias, pencipta lagu “Bilang Saja,” menggugat Agnez Monica karena diduga melanggar hak cipta. Agnez disebut menyanyikan lagu itu tanpa izin dan tidak membayar royalti.
Kasus ini sudah sampai di pengadilan. Agnez Monica dinyatakan bersalah dan harus membayar ganti rugi sebesar Rp1,5 miliar.
Lagu “Bilang Saja” pernah dinyanyikan Agnez dalam tiga acara besar di Bandung, Jakarta, dan Surabaya tanpa izin dari Ari Bias.
Meskipun sudah lama, proses hukumnya belum selesai. Agnez dan timnya sudah mengajukan banding (kasasi) terhadap putusan pengadilan.
3. Yoni Dores dan Lesti Kejora
Masalah hak cipta juga melibatkan penyanyi dangdut terkenal, Lesti Kejora. Yoni Dores, pencipta lagu yang karyanya dinyanyikan Lesti selama bertahun-tahun tanpa izin, melaporkannya ke pengadilan.
Selain tidak bayar royalti, Lesti juga tidak mencantumkan nama Yoni Dores sebagai pencipta lagu dalam setiap penampilannya. Ini jadi alasan gugatan yang masih berjalan di pengadilan.
