Jakarta (VAOK) – Lagu kebangsaan “Tanah Airku” yang diciptakan Ibu Sud, seorang komposer terkenal, punya arti penting tentang cinta dan kebanggaan pada Indonesia. Lagu ini dibuat pada tahun 1927 dan sering dinyanyikan saat perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Lagu ini ada di upacara bendera, pidato pemerintah, dan lomba-lomba rakyat.
Lagu “Tanah Airku” membuat kita rindu dan bangga pada kampung halaman, meskipun kita jauh di tempat lain. Liriknya bilang, kenangan dan cinta pada tanah air tidak akan hilang dari hati kita, di mana pun kita berada.
Dalam lagu ini, disebutkan bahwa meskipun banyak negara lain yang indah, Indonesia tetap tempat yang paling membuat bahagia. Pesan ini membuat kita semakin cinta dan bangga pada Indonesia. Kita diajak untuk selalu menghargai dan membanggakan negara kita.
Menyanyikan lagu ini dengan hati penuh, terutama saat acara penting negara, bisa membuat kita merasa haru dan bangga. Lagu ini bisa menyatukan perasaan kita semua, mengingatkan kita pada budaya, sejarah, dan persatuan bangsa.
Ibu Sud tidak hanya menciptakan lagu kebangsaan, tapi juga banyak lagu anak-anak yang terkenal seperti “Hai Becak”, “Burung Kutilang”, “Kupu-kupu”, dan “Tik Tik Bunyi Hujan”. Karyanya tetap populer dari generasi ke generasi.
Lagu ini semakin dikenal lagi setelah dinyanyikan ulang oleh Rita Effendy dan grup musik Kotak. Versi baru ini membuat lagu “Tanah Airku” lebih mudah disukai anak muda tanpa menghilangkan makna aslinya.
Dengan pesan yang sederhana tapi kuat, “Tanah Airku” adalah salah satu simbol musik nasional yang mengajarkan bahwa cinta pada tanah air tidak pernah pudar.
Berikut lirik lengkap lagu “Tanah Airku”:
Tanah airku tidak kulupakan
‘kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak ‘kan hilang dari kalbu
Tanahku yang kucintai
Engkau kuhargai
Walaupun banyak negeri kujalani
yang mahsyur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah kurasa senang
Tanahku tak kulupakan
Engkau kubanggakan
Tanah airku tidak kulupakan
‘kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak ‘kan hilang dari kalbu
Tanahku yang kucintai
Engkau kuhargai
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita VAOK.