>

Cerita Guru Honorer di Makassar Dipecat Tanpa SP setelah 16 Tahun Mengabdi

2 Min Read


VAOK.NET, MAKASSAR — Kisah Pak Jupriadi, seorang guru honorer yang sudah 16 tahun mengajar di SMAN 10 Makassar, banyak dibicarakan di media sosial.

Menurut informasi dari fajar.co.id, Pak Jupriadi dihentikan pekerjaannya pada tahun 2023. Beliau sudah bergabung sejak tahun 2007.

Pak Jupriadi merasa tidak setuju dengan keputusan ini. Menurutnya, pemecatan itu dilakukan tanpa alasan yang jelas.

“Saya pribadi tidak terima. Saya tidak pernah diberi tahu sebelumnya, tidak ada peringatan seperti SP 1, SP 2, atau SP 3,” kata Pak Jupriadi seperti yang dikutip pada Kamis (1/10/2025).

Beliau juga bilang, dirinya tidak pernah diukur kinerjanya. Padahal, sejak awal mengajar Ilmu Komputer ketika sekolah kekurangan guru, beliau dipercaya mengurus komputer setelah pelajaran TIK dihapus dari kurikulum.

Selain itu, Pak Jupriadi juga jadi orang yang paling bertanggung jawab saat pemerintah daerah Sulsel meluncurkan Program Sekolah Cerdas (Smart School).

Beliau mengurus jaringan internet, alat-alat, sampai delapan bagian dari sistem digital sekolah.

Selama bertahun-tahun, beliau menjalankan tugas itu di bawah beberapa kepala sekolah.

Tapi, statusnya sebagai pengurus Smart School seringkali ditanyakan karena beliau tidak mendapat penjelasan dari pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan.

Masalah muncul ketika beliau menjawab pesan yang agak bersifat politik di grup WhatsApp sekolah. Pak Jupriadi merasa grup pendidikan seharusnya bebas dari hal-hal politik.

Tak lama kemudian, beliau dikeluarkan dari grup dan keesokan harinya menerima surat pemberhentian.

Awalnya, beliau pikir surat itu berisi tambahan penghasilan dari Smart School. Tapi ternyata, isinya adalah pemberitahuan bahwa tugasnya dihentikan.


Share This Article