>

Blak-blakan Hasan Nasbi Akui Dirinya Penjilat, Psikolog: Itu Ekspresi dari Ketakutan

2 Min Read


VAOK.NET, JAKARTA — Hasan Nasbi, seorang tokoh politik, lagi banyak dibicarakan karena balas komentar dari Fedi Nuril yang menyebutnya “penjilat”.

Awalnya, Hasan Nasbi memuji pidato Presiden Prabowo Subianto di acara PBB. Pidatonya bicara tentang dukungan untuk Palestina.

“Presiden Prabowo benar-benar membuat suasana di New York jadi lebih bersemangat. Ia mengingatkan para pemimpin dunia yang mungkin sedang tidak fokus. Perdamaian mungkin hanya mimpi bagi mereka, tapi Indonesia sudah tunjukkan contohnya. Kita adalah penjaga perdamaian terbaik di dunia,” tulis Hasan Nasbi di akun X miliknya.

Fedi Nuril langsung membalas dengan menyebut Hasan Nasbi sebagai “penjilat” yang berlebihan.

“Kalau memang suka memuji, jangan berlebihan. Apa maksudnya ‘memecah langit’? Kenapa tidak langsung menyebut Israel dan mengkritik Netanyahu sebagai pihak yang menyebabkan banyak kesulitan? Yang ada hanya ‘memecah meja podium’ karena terus-menerus ditegur,” balas Fedi Nuril.

Hasan Nasbi tidak tinggal diam dan kembali membalas soal komentar “penjilat”.

“Hehe, maaf saya ingin klarifikasi sedikit soal yang disebut ‘penjilat’. Saya memuji orang yang menang dan berkuasa. Anda memuji orang yang kalah dan tidak berkuasa. Jadi, sedikit saja memuji pun Anda kurang bisa. Tapi memang begitu, orang yang kurang marah biasanya lebih suka dekat dengan yang lebih tinggi,” tulisnya.

Seorang ahli psikologi, Adjie Santosoputro, juga membahas soal ini di akun Threads-nya.

Menurutnya, orang yang suka memuji atau “menjilat” biasanya takut mencari rasa aman.

“Siapa pun yang suka memuji orang yang berkuasa, itu karena mencari rasa aman. Itu adalah cara untuk menunjukkan rasa takut. Pikiran mereka berharap dengan memuji, mereka akan dilindungi atau mendapatkan keuntungan,” jelas Adjie.


Share This Article