>

Deretan musisi yang ikut “No Music For Genoside” aksi boikot Israel

4 Min Read


Jakarta (VAOK) – Banyak orang di seluruh dunia merasa sedih dan marah karena kejadian buruk yang menimpa warga Palestina akibat tindakan Israel. Hal ini sudah terjadi sejak bulan Oktober 2023.

Serangan itu disebut sebagai tindakan kejam yang sudah menyebabkan lebih dari 65 ribu warga Palestina meninggal dunia. Banyak juga rumah yang hancur dan warga kesulitan mendapatkan makanan serta obat-obatan.

Bukan hanya organisasi bantuan atau warga biasa yang marah, banyak juga musisi terkenal dari seluruh dunia yang ikut turun tangan. Mereka membuat gerakan bernama “No Music For Genoside” (Tidak Ada Musik untuk Pembantaian). Musisi dan perusahaan rekaman besar menyatakan tidak ingin lagi mendukung Israel melalui musik.

Menurut situs resmi nomusicforgenoside, lebih dari 400 musisi dan perusahaan rekaman ikut dalam gerakan ini. Mereka sepakat untuk tidak menampilkan musik mereka di layanan musik *streaming* yang ada di wilayah Israel.

Tujuan dari gerakan ini adalah untuk memberikan tekanan ekonomi dan politik kepada Israel. Mereka juga berharap perusahaan musik besar seperti Sony, Universal, dan Warner akan melakukan hal yang sama seperti saat mereka memberikan sanksi kepada Rusia karena invasi ke Ukraina.

Gerakan ini terbuka untuk semua musisi dan perusahaan rekaman di dunia yang ingin bergabung. Dengan tidak menampilkan musik mereka, diharapkan opini publik internasional akan semakin kuat untuk menolak hubungan baik dengan Israel. Selain itu, gerakan ini juga menolak praktik menggunakan musik untuk membuat citra baik bagi negara atau perusahaan yang melakukan tindakan melanggar hak asasi manusia.

Berikut adalah beberapa nama musisi terkenal yang sudah bergabung dengan aksi “No Music For Genoside”:

1. Bjork

Musisi dari Islandia ini ikut serta dalam gerakan boikot. Ia menghapus semua lagunya dari Spotify dan Apple Music di wilayah Israel menggunakan fitur khusus. Bjork dikenal sebagai musisi yang peduli dengan masalah dunia dan memiliki banyak pendengar di Spotify.

2. Massive Attack

Band legendaris dari Inggris ini meminta perusahaan rekaman mereka, Universal Music Group, untuk menghapus semua lagu mereka dari layanan musik di Israel. Massive Attack memiliki banyak pendengar di Spotify dan sudah menunjukkan dukungan mereka kepada Palestina.

3. Paramore

Grup musik dari Amerika Serikat ini menghapus semua lagu mereka, termasuk lagu solo Hayley Williams, dari layanan musik di Israel. Hayley Williams sering terlibat dalam kegiatan amal dan baru saja merilis album baru yang juga tidak didistribusikan di Israel.

4. Fontaines DC

Band musik *post punk* dari Irlandia ini juga ikut dalam gerakan boikot. Mereka bahkan menjadi musisi pertama yang mendaftar. Fontaines DC meminta perusahaan rekaman mereka untuk menghapus lagu-lagu mereka di wilayah Israel.

5. Kneecap

Trio musik *hip-hop* dari Irlandia ini sudah menghapus semua lagunya di layanan musik yang tersedia di Israel, mengikuti langkah musisi lain dalam gerakan “No Music For Genoside”.

6. Enter Shikari

Band musik *post-hardcore* dari Inggris ini juga mendukung gerakan “No Music For Genoside”. Mereka sudah menghapus semua lagu mereka dari layanan musik di Israel.

Selain enam nama tersebut, banyak musisi dan perusahaan rekaman lain yang juga ikut bergabung, seperti Primal Scream (Skotlandia), Japanese Breakfast (AS/Jepang), Rina Sawayama (Jepang), Carole King (AS), dan banyak lagi.

Hingga saat ini, gerakan “No Music For Genocide” masih terus berlanjut. Mereka mengajak musisi dan perusahaan rekaman di seluruh dunia untuk ikut menyuarakan dukungan.

Jika Anda seorang musisi dan ingin ikut berpartisipasi, ada panduan di situs resmi gerakan tersebut. Di sana dijelaskan cara memblokir akses musik Anda secara geografis, sehingga lagu Anda tidak bisa diputar di layanan musik yang berbasis di Israel.

                            <p class="alert alert-info mt-2 small">Dilarang keras mengambil isi konten ini, melakukan penyalinan otomatis atau pengindeksan untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita VAOK.</p>
          </div>
Share This Article