>

Sinopsis film “Wicked: For Good” yang tayang di bioskop 21 November

4 Min Read



Jakarta (VAOK) – Film lanjutan dari cerita “Wicked”, yang pertama keluar pada 22 November 2024, akan tayang lagi di bioskop.

Film baru ini, “Wicked: For Good”, dijadwalkan mulai tayang di bioskop Indonesia pada 21 November 2025. Film ini akan jadi akhir dari kisah tentang persahabatan, kekuasaan, dan perjuangan. Film ini akan tunjukkan lagi kalau yang baik dan yang jahat itu tidak selalu jelas.

Film ini masih disutradarai oleh Jon M. Chu. Para pemain utama seperti Cynthia Erivo, Ariana Grande, Michelle Yeoh, Jeff Goldblum, dan Jonathan Bailey akan kembali hadir.

Bagian kedua ini melanjutkan cerita setelah film pertama berakhir. Saat itu, Elphaba pergi dari Emerald City karena tidak mau tunduk pada Penyihir dan Madame Morrible. Sementara Glinda memilih untuk tinggal agar tetap terlihat baik dan berkuasa.

Cerita film “Wicked: For Good”

Kisah film ini dimulai lagi dengan kehidupan Elphaba dan Glinda, dua sahabat yang sekarang punya jalan hidup yang berbeda karena pilihan masa lalu mereka.

Elphaba (Cynthia Erivo), yang sudah dikenal sebagai penyihir jahat dari Barat, hidup bersembunyi di hutan Oz. Tapi, di tempat persembunyiannya, dia berusaha mencari tahu kebenaran tentang Penyihir (Jeff Goldblum). Dia ingin tahu tentang ketidakadilan yang disembunyikan, terutama pada makhluk-makhluk Oz dan hewan-hewan yang tidak bisa bicara.

Sementara itu, Glinda (Ariana Grande) hidup mewah di Emerald City. Dia dikenal sebagai simbol kebaikan bagi rakyat Oz, meskipun citra itu dibuat oleh Penyihir melalui Madame Morrible (Michelle Yeoh).

Di balik kemewahannya, Glinda harus selalu membuat rakyatnya merasa aman dan percaya pada Penyihir. Dia melakukan ini agar rakyat tidak curiga pada kekuasaan Penyihir.

Saat Glinda akan menikah dengan Pangeran Fiyero (Jonathan Bailey), dia kembali teringat luka perpisahan dengan Elphaba. Usahanya untuk menyembuhkan hubungan Elphaba dan Penyihir gagal, malah membuat mereka semakin jauh.

Tapi, banyak rakyat Oz mulai melawan kejahatan Penyihir.

Dalam situasi sulit ini, Elphaba dan Glinda harus bersatu lagi. Mereka perlu saling memahami agar bisa mengubah nasib diri mereka sendiri dan nasib negeri Oz.

Film ini mengajak kita untuk melihat hubungan yang rumit antara Elphaba dan Glinda. Mereka adalah dua orang dengan karakter, tujuan, dan masa lalu yang berbeda.

Elphaba punya kekuatan sihir, tapi selalu mendapat prasangka dan penolakan. Sementara Glinda selalu jadi pusat perhatian karena dianggap baik.

Perbedaan pendapat, sedikit pengkhianatan, dan luka masa lalu menjadi masalah yang menguji persahabatan mereka.

Film ini juga menunjukkan berbagai perasaan, seperti ambisi, pengorbanan, tanggung jawab, dan penyesalan. Perasaan-perasaan ini membuat perjalanan Elphaba dan Glinda semakin menarik dan bermakna.

“Wicked: For Good” mengingatkan kita bahwa yang baik dan yang jahat itu tidak selalu hitam dan putih. Setiap pilihan punya akibat, dan persahabatan yang kuat pun bisa diuji oleh hal-hal tak terduga.

Diadaptasi dari cerita musikal terkenal

Sebagai informasi, “Wicked: For Good” terinspirasi dari drama musikal di Broadway yang sangat populer karya Stephen Schwartz (musik dan lirik) dan Winnie Holzman (penulis naskah). Cerita ini diambil dari buku “Wicked” karya Gregory Maguire yang sangat laris.

Film ini adalah film drama, musikal, dan fantasi. Film ini diproduksi oleh Marc Platt dan David Stone, dan ada di bawah perusahaan Universal Pictures.

Dengan cerita yang lebih menyentuh dan konflik yang semakin seru, “Wicked: For Good” akan menjadi penutup yang hebat untuk kisah dua sahabat yang saling terhubung tetapi terpisah oleh takdir. Film ini adalah salah satu film yang sangat dinantikan di akhir tahun 2025.

Dilarang keras mengambil isi konten ini, melakukan penyalinan otomatis atau pengindeksan untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita VAOK.

Share This Article