Baim cerita tentang saat dia merasa senang seperti anak kecil lagi. Itu terjadi waktu dia nonton bola basket NBA langsung, setelah bertahun-tahun cuma lihat di TV.
“Dulu aku suka banget nonton NBA dari tahun 98 sampai sekarang… Nah, pas aku gabung sama Lakers 3-4 tahun lalu… Rasanya seperti kita lihat langsung. Aku nggak pernah ngerasain itu. Sudah lama sekali,” katanya.
Baim juga bilang, perasaan yang sama muncul waktu dia bikin film. “Pas aku kerja di film, aku ngerasa semangat. Nggak gugup, nggak apa-apa… Orang-orang selalu tanya, ‘Gimana lo arahi Christine Hakim?’ Wah, nggak ada, karena pikiran kita sudah jadi. Ceritanya sudah ada di film… Rasanya, nah itu yang dulu nggak aku rasain. Akhirnya aku dapat di film,” ujarnya.
Ivan dengar cerita itu, lalu kasih pendapatnya. “Boleh nggak aku bilang ini dari sudut pandangku ya, seperti ini: Pelarian yang positif.”
Baim setuju. “Iya, betul,” jawabnya.
Ivan lanjut bicara bahwa cerai bisa membuat seseorang berubah arah hidup.
“Biasanya kita bisa jadi orang yang lebih baik, atau malah hancur sekali. Tapi ada titik balik, ya sudah, fokus di sini saja,” kata Ivan.
Baim lalu menjelaskan, proyek filmnya saat itu, “Sukma”, adalah tempatnya untuk melupakan masalah dan tetap profesional meskipun banyak perhatian dari media.
“Karena Sukma itu bener-bener pelarian… Ada pekerjaan yang harus aku lakukan dengan profesional. Aku sadar, orang-orang di sana sangat percaya sama aku… di saat seperti itu, dan aku nggak mau cerita. Aku nggak mau,” kata Baim.
