VAOK.NET, JAKARTA — Dokter ahli penyakit menular, Pandu Riono, memberikan tanggapan soal kasus seorang siswi di Bandung Barat yang meninggal.
Ada kemungkinan siswi bernama Bunga Rahmawati meninggal karena makanan yang tidak sehat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dia makan makanan MBG di sekolah pada tanggal 24 September. Itu sekitar enam hari sebelum dia meninggal.
Tapi, Dinas Kesehatan mengatakan kematian siswi ini tidak disebabkan oleh program MBG.
Pandu Riono kemudian berkomentar tentang ini di media sosialnya.
“Dinas Kesehatan Bandung Barat mengatakan kematian Bunga bukan karena keracunan MBG,” tulisnya pada hari Kamis (2 Oktober 2025).
Setelah dicek lebih lanjut, ternyata Bunga makan dua porsi makanan MBG.
Pandu Riono menjelaskan bahwa Bunga memang makan dua porsi MBG, dan itu mungkin penyebab keracunan massal.
Dia juga bilang, mungkin gejala yang muncul terlambat. Awalnya, Bunga tidak menyangka sakitnya karena makanan MBG.
Pandu Riono tetap berpendapat bahwa kemungkinan meninggalnya Bunga masih bisa dikaitkan dengan keracunan makanan dari MBG.
Dia menjelaskan, waktu antara makan dan munculnya gejala bisa 4-5 hari. Mungkin karena efeknya datang terlambat, atau awalnya dianggap bukan karena MBG.
Menurut Pandu Riono, dugaan penyebab kematian karena keracunan MBG belum bisa dikesampingkan.
(Erfyansyah/fajar)