>

“How to Train Your Dragon” Live-Action vs Animasi: Apa bedanya?

4 Min Read


Jakarta (VAOK) – Film *How to Train Your Dragon* yang sudah populer sejak 2010 sekarang bisa ditonton di bioskop Indonesia mulai hari Rabu (11/6). Banyak yang menunggu film ini karena mengisahkan kembali kisah Hiccup dan naga kesayangannya, Toothless, tapi kali ini terlihat lebih nyata.

Film ini dibuat oleh Dean DeBlois, yang juga membuat film animasi sebelumnya. Ceritanya mirip dengan film aslinya. Tapi, ada beberapa perbedaan penting yang membuat menonton lebih seru dan memberikan hal baru bagi penggemar.

Ini dia lima perbedaan utama antara versi film yang dibuat dengan aktor sungguhan (*live-action*) dan film animasi *How to Train Your Dragon*:

1. Naga menyerang kapal di laut

Di kedua cerita, para Viking mencari sarang naga. Tapi, di film *live-action*, kapal mereka diserang naga saat sedang berkabut tebal. Di film animasi, kejadian ini hanya disebutkan saja, tidak ditunjukkan.

“Kami ingin penonton tahu kalau naga itu berbahaya, bahkan saat Hiccup mulai berteman dengan salah satunya,” kata DeBlois seperti dikutip dari The Hollywood Reporter.

2. Hubungan Hiccup dan Astrid lebih dalam**

Saat Hiccup harus membunuh naga jahat di arena, ada percakapan penting antara Hiccup dan Astrid. Hiccup meminta Astrid tidak membantunya kalau gagal, supaya Astrid tetap terlihat baik.

Di film animasi, Astrid hanya memberikan semangat. Tapi, di film *live-action*, terlihat lebih jelas bagaimana perasaan mereka berdua.

3. Pertarungan Toothless lebih panjang

Saat Hiccup dalam bahaya di arena, Toothless datang menyelamatkannya. Di film animasi, pertarungan mereka singkat dan fokus pada kejutan.

Di film *live-action*, adegan ini dibuat lebih lama dan dramatis sebelum para Viking ikut bertarung. Ini sesuai dengan janji DeBlois bahwa film ini akan lebih banyak aksi.

4. Astrid lebih berani dan ingin jadi pemimpin**

Saat makan malam dengan Gobber, Astrid dan Hiccup berbicara lebih banyak di film *live-action*. Astrid menegur Hiccup karena bilang naga mungkin tidak jahat, dan menantangnya untuk memilih: bersama Viking atau bersama naga.

Astrid juga ingin sekali jadi kepala suku suatu hari nanti, dan menuduh Hiccup mendapat keuntungan karena jadi anak kepala suku. Hal ini tidak ada di film animasi, dan membuat karakter Astrid terlihat lebih kuat.

5. Momen sedih antara Stoic dan Astrid**

Adegan penting saat Hiccup tidak sadar setelah bertarung tetap ada di kedua film. Tapi, di film *live-action*, ada tambahan momen mengharukan. Astrid menghampiri Stoic yang sedang duduk di samping Toothless dan menyentuh bahunya sebagai tanda dukungan.

Momen ini menunjukkan bahwa Stoic tidak lagi kesepian dalam kesedihannya, dan memperkuat hubungan antar tokoh.

Adaptasi yang mirip dengan buku aslinya

Meskipun film *live-action* ini mengikuti cerita utama film animasi, banyak bagian yang lebih dekat dengan buku karya Cressida Cowell. Di buku, Toothless digambarkan kecil, malas, dan suka membantah. Astrid di buku tidak ada, digantikan oleh Camicazi yang lebih berani.

Perbedaannya juga ada di hubungan Viking dan naga di buku yang lebih kompleks, dengan cerita dan humor yang lebih kuat. Film animasi lebih fokus pada drama, sedangkan buku lebih menekankan petualangan dan perkembangan karakter.

Film *live-action* ini adalah cara kreatif untuk menghidupkan kembali kisah klasik dengan cara baru, tapi tetap menghormati cerita aslinya.

Buat penggemar, film ini adalah kesempatan untuk melihat dunia Hiccup dan Toothless dari sudut pandang yang lebih dewasa dan penuh perasaan.

                            <p class="alert alert-info mt-2 small">Dilarang keras mengambil konten, melakukan *crawling* atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita VAOK.</p>
          </div>
Share This Article