Tapi, waktu kelas 3 SMP, Anti sakit sinusitis dan jadi nggak bisa lagi jadi pesenam profesional.
Akhirnya, dia coba hal baru di dunia seni. Dia ikut grup tari terkenal, Swara Maharddhika, yang dipimpin oleh Guruh Sukarno Putra.
Awalnya, dia jadi penari profesional dan tampil di banyak tempat di Indonesia.
Anti juga pernah ikut acara besar Swara Maharddhika yang judulnya “Untukmu Indonesiaku” dan “Cinta Indonesia”. Bahkan, dia sampai ke luar negeri untuk tampil di Kenya, Mombasa, dan Nairobi.
Pengalaman itu juga bikin dia dipercaya jadi perancang gerakan tari (koreografer) dan produser di berbagai acara, seperti ulang tahun TVRI. Dia juga menghidupkan lagi dan memproduseri acara “Lomba Cipta Lagu Remaja” di tahun 90-an.
Sampai akhirnya, tahun 1983, dengan bantuan musisi Candra Darusman dan Adjie Soetama, Anti ikut lomba cipta lagu di Festival Pop Song Nasional. Lagu pertamanya menang jadi juara pertama. Lagu itu dinyanyikan oleh Vina Panduwinata.
Dulu, waktu itu, Anti sama teman-teman penyanyi seperti Memes dan Titi DJ, belum terkenal sebagai penyanyi.
Mereka bantu sebagai penyanyi latar (backing vocal) dan penari yang menemani Vina Panduwinata di acara malam final.
Karena punya bakat dan kerja keras, karier Anti sebagai penulis lagu makin maju. Dia nggak cuma bikin lagu untuk dirinya sendiri.
Kemampuannya itu bikin banyak penyanyi terkenal minta lagu dari dia, seperti Atiek CB, Trio Libels, Ismi Azis, Nia Zulkarnain, Titi DJ, Vonny Sumlang, Indra Lesmana, Harvey, Rida, Sita, Dewi, Cynthia Lamusu, dan banyak lagi.