>

Mengenal jenis-jenis puisi dan unsur-unsur yang membentuknya

4 Min Read



Jakarta (VAOK) – Puisi menjadi salah satu karya sastra yang punya cara unik untuk menyentuh perasaan. Lewat rangkaian kata sederhana, puisi bisa membawa kita masuk ke dunia yang penuh makna, emosi dan imajinasi. Tidak heran kalau dari dulu sampai sekarang, puisi tetap jadi bentuk ekspresi yang begitu dikagumi.

Di balik setiap bait yang indah, ada beragam jenis, unsur dan cara penyusunan yang membuat puisi terasa hidup dan dekat dengan hati. Untuk mengenal lebih jauh, berikut pengertian puisi, jenis-jenis dan unsur dari puisi.

Pengertian puisi

Puisi adalah karya sastra yang memanfaatkan bahasa secara kreatif untuk menyampaikan perasaan, gagasan, atau pengalaman. Lewat ritme, bunyi, makna, dan citra, puisi mampu menyajikan pesan yang mendalam dengan gaya yang khas. Umumnya, puisi menggunakan elemen seperti rima, irama, metafora dan perbandingan yang memberikan kekuatan emosional sekaligus keindahan artistik pada setiap lariknya.

Jenis-jenis puisi

Dalam perkembangannya, puisi dibagi menjadi dua kelompok utama, yakni puisi lama dan puisi baru, masing-masing dengan ciri khas tersendiri.

1. Puisi lama

Puisi lama adalah jenis puisi yang masih terikat oleh berbagai aturan baku, seperti:

  • Jumlah kata dalam setiap baris
  • Jumlah baris dalam setiap bait
  • Pola rima atau persajakan
  • Banyaknya suku kata di tiap baris
  • Irama yang konsisten
  • Karakteristik puisi lama:
  • Nama pengarang sering kali tidak diketahui.
  • Umumnya diwariskan secara lisan, dari generasi ke generasi.
  • Sangat terikat pada aturan jumlah baris, suku kata, dan pola rima.

2. Puisi baru

Puisi baru lahir sebagai bentuk pembaruan dari puisi lama, menawarkan kebebasan dalam bentuk dan struktur. Ciri-ciri puisi baru:

  • Bentuk penulisan lebih rapi dan simetris.
  • Persajakan di akhir baris lebih teratur.
  • Mengadopsi pola sajak seperti pantun dan syair, meski tetap fleksibel.
  • Umumnya terdiri dari empat baris dalam satu bait.
  • Setiap baris mengandung satu gatra (kesatuan sintaksis) dengan dua kata dan 4-5 suku kata.

Unsur-unsur puisi

Struktur puisi terdiri atas dua bagian utama, yaitu unsur batin dan unsur fisik.

Unsur batin puisi

Unsur batin mengacu pada isi dan makna dalam puisi, meliputi:

  • Rasa: Latar belakang emosional penyair yang melandasi puisi, bisa berasal dari pengalaman pribadi atau kondisi sosial yang dihadapi.
  • Tema: Pokok pikiran atau ide utama yang ingin disampaikan dalam puisi.
  • Amanat: Pesan atau nilai kehidupan yang ingin disampaikan kepada pembaca, bisa tersirat maupun tersurat.
  • Nada: Sikap penyair terhadap tema puisi, yang tercermin melalui pilihan kata dan gaya penyampaian.

Unsur fisik puisi

Sementara itu, unsur fisik lebih berkaitan dengan bentuk dan teknik penyusunan puisi, seperti:

  • Gaya bahasa: Penggunaan majas atau kiasan yang memperkaya makna dan memperhalus ekspresi.
  • Diksi: Pemilihan kata-kata yang tepat dan indah untuk memperkuat makna dan suasana puisi.
  • Tipografi: Penataan baris dan bait, termasuk penggunaan tanda baca yang berperan membangun ritme dan suasana.
  • Rima: Persamaan bunyi di akhir baris yang membuat puisi lebih musikal dan harmonis.
  • Kata konkret: Pemilihan kata-kata yang memunculkan gambaran nyata dalam imajinasi pembaca.
  • Imaji: Penggunaan deskripsi yang melibatkan pancaindra, seperti suara, penglihatan atau rasa, sehingga puisi terasa lebih hidup dan nyata.
Share This Article