>

Perhatikan Hal Ini Dulu Sebelum Lakukan Prosedur Botoks!

4 Min Read


Jumat, 11 Juli 2025 – 22:19 WIB

Jakarta, VAOK – Botoks atau zat botulinum semakin banyak dikenal sebagai cara perawatan wajah untuk mengurangi kerutan dan garis-garis halus.

Dengan cara membuat otot wajah sedikit lemas, banyak orang memilih botoks untuk mendapatkan kulit yang lebih halus dan terlihat lebih muda tanpa operasi. Meskipun terlihat mudah, perawatan ini tetap butuh pengetahuan medis yang baik. Yuk, baca terus untuk tahu lebih banyak!

Meskipun banyak manfaatnya, penggunaan botoks juga bisa menimbulkan efek samping yang perlu diperhatikan. Beberapa efek yang mungkin terjadi adalah bengkak, memar, otot wajah terasa kaku, atau bahkan reaksi alergi. Jika dosis atau cara penyuntikan tidak tepat, bisa terjadi masalah seperti wajah tidak simetris atau gangguan pada fungsi otot.

Jadi, sebelum memutuskan untuk menggunakan botoks, sebaiknya konsultasikan dengan dokter yang punya izin, pahami dosis yang dibutuhkan, dan ketahui kondisi kesehatanmu.

Karena pentingnya informasi yang benar tentang botoks, beberapa perusahaan farmasi dan perawatan kecantikan mengajak dokter untuk mengikuti pelatihan. Salah satunya melalui acara Aesthetic Medicine Updates Seminar and Exhibition (AMUSE) 2025 yang diadakan pada 17–22 Juni 2025 di Jakarta dan Tangerang.

Dalam acara besar ini, Daewoong Pharmaceutical dan CGBIO Indonesia bekerja sama mengadakan pelatihan tentang cara menggabungkan berbagai perawatan, bertujuan meningkatkan keterampilan dokter dalam menggunakan produk perawatan wajah dengan aman dan efektif.

Lebih dari 1.200 dokter dari berbagai spesialis seperti dokter kulit, bedah plastik, dan perawatan kecantikan ikut serta dalam acara ini. Mereka mendapatkan pelatihan langsung dari dokter ahli dari Korea Selatan, seperti Dr. Kyung-tae Bae dan Dr. Jae-yoon Jung, yang berbagi cara perawatan yang menggabungkan berbagai produk sesuai dengan kondisi pasien.

Dr. Jae-yoon Jung, Direktur Oaro Dermatology cabang Nowon, Korea Selatan, dalam sesi penjelasan memperkenalkan cara menggabungkan botoks dengan skin booster yang mengandung kalsium hidroksiapatit (CaHA) atau Facetem.

“Sesi ini sangat berharga untuk memperkenalkan cara perawatan yang menggabungkan berbagai metode sesuai dengan kondisi pasien agar hasilnya lebih baik,” kata Dr. Jae-yoon Jung, seperti yang dikutip pada Jumat, 11 Juli 2025.

Selain teknik botoks, pelatihan juga membahas penggunaan filler yang mengandung asam hialuronat (HA), benang medis PDO untuk mengencangkan wajah, serta skin booster berbahan CaHA yang sekarang mulai banyak digunakan dalam perawatan kecantikan.

Menurut Changwoo Ha, Kepala Divisi Bisnis Estetika Medis di KIIMOT, pelatihan seperti ini penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan medis di Indonesia.

“Dengan memanfaatkan ilmu dan produk estetika medis dari Daewoong dan CGBIO yang sudah dikenal di seluruh dunia, kami akan terus mengembangkan cara perawatan yang menggabungkan berbagai metode sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia. Melalui pelatihan ini, kami berharap bisa memberikan pendidikan profesional yang berkelanjutan dan mendalam bagi dokter-dokter lokal,” kata Changwoo Ha.

Share This Article