>

Profil Hamdan ATT, maestro dangdut Indonesia yang wafat di usia 76

4 Min Read



Jakarta (VAOK) – Dunia musik Indonesia, apalagi musik dangdut, sedang berduka. Hamdan Attamimi, atau lebih dikenal Hamdan ATT, seorang penyanyi dangdut yang sangat terkenal selama puluhan tahun, meninggal dunia pada hari Selasa, 1 Juli 2025, di usia 76 tahun.

Berita tentang kepergian penyanyi dangdut senior ini disampaikan oleh putranya, Haikal Attamami, melalui postingan di Instagram Story akun @hay_kal. Dalam postingannya, Haikal menulis, “Innalilahi wainna ilaihi Rojiun, Aba @realhamdan.att telah meninggal dunia pada pukul 12.00. Mohon doanya.”

Hamdan ATT lahir di Aru, Maluku, pada tanggal 27 Januari 1949. Ia memiliki darah dari Arab dan Ambon yang membuat musiknya unik, terutama dalam musik dangdut. Ia mulai tertarik dengan musik saat remaja, terinspirasi oleh gitaris Hank Marvin dari grup The Shadows.

Pada tahun 1964, ia membentuk grup musik Quinta Bayangan, lalu bergabung dengan band Nada Buana yang tampil di TVRI pada tahun 1968. Setelah lulus kuliah pada tahun 1975, Hamdan ATT fokus pada musik dangdut, yang kemudian membuatnya sangat populer.

Lagu “Termiskin di Dunia” Membuatnya Terkenal

Lagu Termiskin di Dunia menjadi awal kesuksesan Hamdan ATT. Lagu ini tidak hanya populer di masanya, tapi masih banyak dinikmati hingga sekarang. Sejak itu, namanya semakin dikenal sebagai penyanyi dangdut dengan lagu-lagu yang menyentuh hati.

Selain Termiskin di Dunia, ia juga terkenal dengan lagu-lagu seperti Berkawan Dalam Duka, Jangan Cintai Aku, Petualangan Cinta, Nurlela, Dingin, Bekas Pacar, Sakit Hati, Mabuk Judi, Emas Menjadi Tembaga, dan Memory di Kereta. Lirik lagunya puitis dan gaya musiknya khas, sehingga karyanya tetap digemari pecinta musik dangdut.

Gaya Musik Campuran Arab dan Ambon

Salah satu keistimewaan Hamdan ATT adalah kemampuannya menggabungkan musik Arab dan Ambon. Suara vokalnya yang merdu cocok dengan alat musik dangdut tradisional, menciptakan ciri khas yang kuat. Banyak lagunya yang dilindungi hak cipta dan royalti oleh PAPPRI dan RAI.

Penghargaan dan Dedikasi pada Musik Dangdut

Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasinya, Hamdan ATT menerima penghargaan Lifetime Achievement di Indonesian Dangdut Awards pada tahun 2021. Saat itu, ia hadir menggunakan kursi roda, menunjukkan semangat dan cintanya pada musik meskipun kondisinya sudah menurun.

Selain bernyanyi di panggung, Hamdan ATT juga dikenal sebagai guru vokal di acara pencarian bakat dangdut di televisi. Ia aktif melatih generasi baru untuk mencintai musik dangdut, membuktikan kontribusinya bukan hanya sebagai penyanyi tetapi juga sebagai pendidik.

Perjuangan Melawan Penyakit

Sejak tahun 2017, kesehatan Hamdan ATT terus menurun. Ia mengalami dua kali serangan stroke, yaitu pada tahun 2017 dan 2021. Stroke ini memengaruhi kemampuannya bergerak dan membuatnya harus dirawat di rumah sakit, termasuk di ICU RS Polri Kramat Jati.

Selain stroke, Hamdan ATT juga pernah menjalani operasi pemasangan selang karena adanya cairan di otak, yang kemudian menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak. Ia juga berjuang melawan infeksi paru-paru dan penurunan fungsi ginjal yang membuatnya harus melakukan cuci darah secara rutin.

Meskipun menghadapi keterbatasan fisik, Hamdan ATT tetap semangat dan berkomunikasi dengan baik hingga akhir hayatnya. Namun, masalah keuangan untuk biaya pengobatan sempat menjadi perhatian karena sistem royalti yang belum sepenuhnya menguntungkan musisi senior seperti dirinya.

Kenangan dan Warisan Musik

Hamdan ATT bukan hanya penyanyi, tetapi juga ikon musik dangdut yang lagunya dinikmati oleh berbagai generasi. Gaya musik, dedikasi, dan semangatnya menjadi inspirasi bagi banyak musisi muda di Indonesia.

Kepergiannya pada 1 Juli 2025 sangat duka bagi keluarga, teman, dan penggemar setia. Namun, karyanya akan selalu dikenang, membuktikan bahwa Hamdan ATT adalah legenda yang namanya akan terus hidup dalam setiap lagu dangdut Indonesia.

Selamat jalan, legenda. Karyamu akan selalu diingat.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita VAOK.

Share This Article