>

Profil singkat Shirley Kwan, penyanyi Hong Kong yang dirawat di ICU dalam kondisi kritis

3 Min Read



Jakarta (VAOK) – Penyanyi pop terkenal dari Hong Kong, Shirley Kwan, sedang dalam kondisi yang sangat serius. Kabarnya, ia dibawa ke ruang perawatan khusus (ICU) pada hari Selasa (7 Oktober) untuk mendapatkan penanganan darurat.

Penyebab pasti Shirley harus dirawat di rumah sakit belum diketahui. Namun, ada informasi bahwa ia sempat menggunakan alat bantu pernapasan (intubasi), seperti yang dilansir oleh CNA.

Berita dari Oriental Daily News Hong Kong mengatakan bahwa Shirley dibawa ke rumah sakit setelah tiba-tiba pingsan di rumahnya minggu lalu.

Putranya yang berusia 23 tahun dan tinggal di Amerika Serikat (AS), bernama Kwan Chun Yin, langsung terbang kembali ke Hong Kong setelah mendengar kabar ibunya sakit.

Ia menemani Shirley selama beberapa hari di Rumah Sakit Ruttonjee Hong Kong, menurut The Straits Times. Putranya terlihat sangat sedih dan menangis sambil memeluk lututnya di bangku rumah sakit.

Bahkan, sang putra dilaporkan tidak mau meninggalkan rumah sakit meskipun jam kunjungan sudah selesai, menurut laporan dari 8 Days.

Selain putranya, ayah Shirley juga menjenguknya di rumah sakit. Menurut media Hong Kong, keluarga dan teman-temannya juga telah mengunjungi Shirley Kwan.

Sedikit tentang dirinya

Penyanyi berusia 59 tahun ini menjadi terkenal pada tahun 1989 berkat lagu klasik “Happy Are Those In Love”. Shirley dikenal sebagai salah satu bintang Cantopop paling populer di Hong Kong pada tahun 1990-an.

Kemudian, ia semakin dikenal dengan lagu-lagu hits seperti “Willing To Do Anything” (1991) dan “Cuddling Underneath The Stars” (1994). Ia juga dikenal sebagai salah satu diva musik bersama Faye Wong dan Sandy Lam pada era 1990-an.

Sayangnya, Shirley jarang tampil di depan umum sejak mengumumkan berhenti dari dunia hiburan pada tahun 2020. Beberapa tahun terakhir, ia sering menjadi perhatian karena perilakunya yang dianggap tidak stabil.

Peristiwa yang terjadi antara lain, ia mengaku melahirkan putranya secara tiba-tiba pada tahun 2002, melakukan tindakan terhadap staf hotel, pertengkaran di depan umum, hingga mengunggah pesan perpisahan di media sosial pada tahun 2012 yang menggambarkan kondisi pikirannya yang memburuk.

Dilarang keras mengambil isi berita ini, melakukan penyalinan otomatis atau pengindeksan untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita VAOK.

Share This Article