>

Ramai Musisi Hengkang dari Spotify, CEO Spotify Dianggap Dukung Genosida di Palestina

2 Min Read


VAOK.NET, JAKARTA – Beberapa penyanyi di Indonesia memutuskan untuk tidak lagi menggunakan layanan musik berbayar Spotify.

Hal ini terjadi setelah CEO Spotify, Daniel Ek, berinvestasi di sebuah perusahaan teknologi militer di Eropa bernama Helsing.

Daniel bahkan memberikan dana besar, yaitu 700 juta dolar, pada bulan Juni 2025 untuk perkembangan Helsing.

Diketahui, Helsing terlibat dalam serangan besar ke wilayah Palestina.

Para penyanyi merasa tidak ingin karya musik mereka mendukung peristiwa yang dianggap sebagai tindakan keji di Palestina.

Salah satu grup musik, Majelis Lidah Berduri, mengumumkan bahwa semua lagu mereka akan dihapus dari Spotify mulai tanggal 24 September 2025.

Mereka menulis, “Kami cabut dari Spotify karena kami mendukung kalian semua.”

Alasannya adalah mereka tidak setuju menjadi sumber penghasilan untuk platform yang mendukung tindakan keji di Palestina. Selain itu, investasi Daniel juga menjadi pertimbangan mereka.

Mereka menjelaskan lebih lanjut, “Kami sudah memikirkan hal ini lama. Alasannya adalah (1) Spotify mendukung tindakan keji di Palestina, (2) pemilik Spotify menginvestasikan banyak uang untuk teknologi perang, dan (3) cara kerja industri musik Spotify yang dinilai tidak adil dan memperburuk masalah ekonomi.”

Selain itu, Leilani Hermiasih atau Frau juga ikut menghapus lagunya dari Spotify.

Frau mengatakan, “Bye bye Spotify, kecuali lagu-lagu yang dibuat bersama teman-teman lain.”

Tidak hanya penyanyi Indonesia, banyak juga penyanyi dari luar negeri yang melakukan hal serupa.

Contohnya, Greg Saumier, pendiri band Deerhof, juga menghapus lagu-lagu bandnya. Menurutnya, tidak masuk akal jika penggemar mendengarkan karya dari platform yang mendukung tindakan keji.


Share This Article