“Tidak menunjukkan sikap yang baik dan tidak bertanggung jawab saat Gubernur Sumut sedang berbicara,” tulis alasan pencopotan jabatan dalam surat keputusan itu.
Inspektorat Pemprov Sumatra Utara, bernama Sulaiman Harahap, mengonfirmasi bahwa Herly Puji Mentari Latuperissa dicopot dari jabatannya karena ditemukan 5 kesalahan serius.
“Dia sudah tidak menjadi sekretaris dinas lagi, tapi masih menjadi pegawai negeri,” kata Inspektur Sumut, Sulaiman Harahap, pada hari Jumat (19 September 2025).
Lima kesalahan serius Herly Puji Mentari Latuperissa yang dianggap menyalahgunakan kekuasaan dan jabatannya antara lain, memaksa orang lain membersihkan rumah pribadinya tanpa bayaran, bahkan mewajibkan tamu ulang tahun membawa hadiah.
“Dia ulang tahun, semua orang seharusnya membawa hadiah. Itu bisa dianggap memberi sesuatu untuk mendapatkan keuntungan,” ujar Kepala Inspektorat Sumut, Sulaiman Harahap.
Sulaiman Harahap juga mengungkapkan kesalahan lain Herly Puji Mentari Latuperissa. Menurutnya, Puji mengikuti seleksi untuk jabatan yang lebih tinggi di Pemerintah Kota Medan tanpa izin dari atasan.
“Dia ikut tes tanpa izin, itu tidak boleh. Pegawai tidak boleh ikut seleksi tanpa izin dari atasannya, itu aturan kerja yang baik,” jelasnya.
Kesalahan serius Herly Puji Mentari juga karena menyalahgunakan kekuasaannya dengan memerintahkan orang yang bekerja sementara untuk membersihkan rumah pribadinya di luar jam kerja tanpa dibayar.
Selain itu, dia juga bersikap kasar, baik secara verbal maupun fisik, kepada orang yang bekerja di bawahnya.
Lalu, bagaimana tanggapan Herly Puji Mentari terhadap 5 kesalahan serius yang telah dilakukannya?
