Fajar.co.id, Jakarta – Seorang pengguna media sosial, Lia Amalia, membagikan video seorang TKI (Tengaga Kerja Indonesia) di Hongkong yang sedang bercerita tentang rekeningnya yang diblokir oleh PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan).
Dalam video itu, terlihat seorang wanita yang merasa sedih dengan kebijakan pemerintah yang dianggap kurang peduli pada masyarakat biasa.
“Uang saya di bank Rp30 juta, pemerintah kok tidak adil, tidak bisa dikembalikan, (padahal) setiap tahun saya pulang (ke Indonesia),” keluhnya.
Lia merasa bingung, apalagi sudah ada kabar bahwa rekening yang diblokir akan dibuka lagi setelah ada pertemuan dengan Presiden Prabowo.
“Seorang TKI dari Banyuwangi sangat kecewa karena rekeningnya diblokir PPATK. Katanya sudah dibuka, tapi kok masih ada yang diblokir. Sungguh tidak baik sama warganya sendiri,” kata Lia di X @liaasister (31/7/2025).
Lia mengatakan, pemerintah seharusnya bisa membuat kebijakan yang lebih baik untuk kesejahteraan masyarakat kecil, bukan malah menyusahkan.
“Kasihan ya, jauh-jauh bekerja keras, malah uang tabungannya diblokir, pasti banyak yang mengalami hal serupa. Parah sekali,” ujarnya.
Kebijakan pemerintah memblokir rekening selama tiga bulan mendapat banyak protes. Di tengah situasi ini, Presiden memanggil pejabat terkait.
Prabowo memanggil Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/7/2025).
Informasi ini dikonfirmasi oleh Ivan. Saat berbicara dengan wartawan di istana, dia mengatakan bahwa presiden memanggilnya, tetapi belum tahu apa yang akan dibahas.