>

Tren Aura Farming di TikTok: Viral gerakan pacu jalur yang mendunia

4 Min Read



Jakarta (VAOK) – Sekarang ini, banyak sekali video pendek di TikTok yang sedang populer dengan tren “Aura Farming”. Tren ini awalnya cuma istilah anak muda (generasi Z dan Alpha), tapi tiba-tiba jadi viral karena menirukan gerakan unik dari olahraga dayung tradisional Indonesia, yaitu Pacu Jalur.

Banyak orang di berbagai negara jadi penasaran. Pengguna TikTok dari luar negeri membuat video lucu (meme) yang meniru gerakan keren atau hebat seperti atlet dayung yang sedang balapan di perahu panjang. Mereka menggunakan lagu “Young Black & Rich” dari Melly Mike yang bikin suasana jadi lebih semangat.

Apa itu “Aura Farming”?

Menurut situs Know Your Meme, “Aura Farming” berarti seseorang terlihat keren dan punya aura yang membuat mereka seperti tokoh utama. Istilah ini mulai viral di media sosial seperti X, Instagram, dan TikTok sejak September 2024. Sekarang, tren ini juga dipakai untuk membuat meme dengan latar belakang budaya Indonesia.

Dalam tren terbaru ini, di TikTok ada anak-anak yang sedang Pacu Jalur. Mereka punya gerakan khas memutar tangan dan mengayun untuk menjaga keseimbangan di perahu yang cepat. Gerakan ini membuat mereka terlihat percaya diri dan keren di mata banyak orang di seluruh dunia.

Pacu Jalur, lomba perahu dengan sejarah ratusan tahun

Pacu Jalur adalah lomba dayung perahu panjang yang berasal dari daerah Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Lomba ini sudah jadi bagian penting dari perayaan rakyat di sana selama ratusan tahun.

Dulu, perahu yang dipakai namanya “jalur”. Jalur ini terbuat dari kayu besar yang dibentuk panjang. Dulu, jalur ini dipakai untuk transportasi utama warga di Sungai Batang Kuantan, dari Kecamatan Hulu Kuantan sampai Kecamatan Cerenti. Pada abad ke-17, jalur ini juga dipakai untuk mengangkut barang seperti pisang dan tebu, atau membawa banyak penumpang (40-60 orang).

Seiring waktu, jalur jadi lebih cantik dengan ukiran di badan perahu dan bagian atasnya. Jalur juga dihiasi payung, tali, dan hiasan lain. Selain untuk transportasi, jalur juga jadi simbol status sosial bagi orang penting di daerah itu.

Sekitar 100 tahun kemudian, jalur mulai dilombakan antar desa. Tradisi Pacu Jalur terus berkembang jadi festival tahunan terbesar di Kuantan Singingi. Awalnya, lomba ini diadakan untuk memperingati hari besar keagamaan. Tapi, lama-kelamaan, Pacu Jalur juga diadakan untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia.

Biasanya, Festival Pacu Jalur diadakan di Sungai Batang Kuantan, Teluk Kuantan, pada bulan Agustus. Lomba ini menarik banyak penonton, bahkan ada warga yang pulang kampung untuk menonton. Suasana jadi meriah dengan kostum para atlet, teriakan semangat, dan suara meriam saat lomba dimulai.

Uniknya, Pacu Jalur juga punya sejarah saat Indonesia masih dijajah Belanda. Dulu, lomba ini jadi bagian dari perayaan adat dan hari ulang tahun Ratu Wilhelmina pada tanggal 31 Agustus. Lomba Pacu Jalur diadakan selama dua sampai tiga hari, tergantung jumlah perahu yang ikut. Tradisi ini masih dilestarikan sampai sekarang, bahkan jadi kegiatan rutin Pemerintah Provinsi Riau untuk menarik wisatawan.

Pacu Jalur yang viral di TikTok karena tren “Aura Farming” menunjukkan bagaimana budaya Indonesia bisa dikenal di seluruh dunia berkat kreativitas anak muda. Selain memperkenalkan tradisi lokal, tren ini juga membuat orang-orang bangga dengan budaya daerah mereka.

Dengan semakin populernya Pacu Jalur, diharapkan masyarakat lebih sadar untuk menjaga, merawat, dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia agar tetap lestari dan dikenal di kancah internasional.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita VAOK.

Share This Article