>

Ustadz Das’ad Latif Curhat Harus Bayar Rp100 Ribu untuk Buka Blokiran Rekening, Hilmi Firdausi: Bagaimana Rakyat Biasa

2 Min Read

“Padahal Bapak Presiden bilang, kalau ada keluhan, harus segera diatasi. Tapi saya malah disuruh tunggu sampai tujuh hari,” katanya dengan nada kecewa.

Yang bikin dia makin marah, Das’ad merasa pemblokiran ini bisa merusak reputasinya. Apalagi kalau tidak ada penjelasan yang jelas.

“Ini bukan cuma soal diblokir, tapi soal citra dan nama baik. Seharusnya, kalau rekening seseorang diblokir, itu karena dicurigai melakukan hal buruk. Apakah saya dianggap begitu?,” tanyanya sedih.

Dia bahkan menyebutkan soal uang yang menurutnya wajar jika dicurigai, tapi aneh jika hal itu terjadi padanya.

“Kalau Rp300 juta, itu masih bisa dimengerti,” ujarnya, menanggapi kemungkinan uang masuk ke rekeningnya yang dicurigai.

Lebih jauh lagi, ustaz yang sering berdakwah di berbagai daerah itu meminta pembuat kebijakan untuk lebih bijaksana dan mengutamakan kepentingan banyak orang.

“Ini bukan kritik ke pemerintah, apalagi menyerang. Ini adalah bentuk sayang saya pada negara, supaya masyarakat tetap percaya pada bank dan keuangan. Bayangkan kalau kepercayaan masyarakat hilang, lalu semua uang ditarik dari bank. Bukankah itu lebih berbahaya?” tambahnya.

Das’ad juga menegaskan, uang di rekeningnya digunakan untuk kegiatan sosial dan membangun tempat ibadah.

“Walaupun saya ustaz, uang itu saya pakai untuk membangun masjid. Saya membangun masjid di Tol Ujung sendiri, tanpa bantuan siapa pun. Semua itu hasil dari ceramah saya,” jelasnya.


Share This Article